Kedatangan di Sekolah Baru

Sinar Auliya

Sinar Auliya

Hari itu, sinar matahari menyinari langkah-langkah gugup Adi ketika ia berjalan mendekati gerbang sekolah baru. Di pundaknya, tas ransel yang terlalu besar membuatnya tampak lebih kecil dari teman-teman sekelasnya. Dada Adi berdebar kencang ketika ia melangkah masuk ke halaman sekolah yang ramai.

Di tengah keramaian anak-anak yang berlarian kesana-kemari, Adi mencari tahu di mana kelas 4B berada. Ia mendengar kabar dari tetangga bahwa kelas itu adalah tempat yang menakutkan, tapi dia tidak percaya. Baginya, itu hanyalah gosip bodoh yang sering terjadi di desa kecil mereka.

Dengan hati-hati, Adi mengikuti petunjuk yang diberikan oleh seorang siswa yang baik hati dan akhirnya tiba di depan pintu kelas 4B. Ia menarik nafas dalam-dalam sebelum membuka pintunya.

Namun, ketika Adi melangkah masuk ke dalam kelas, ia merasakan atmosfir yang aneh. Ruangan itu terasa dingin, meskipun matahari bersinar terang di luar. Murid-muridnya, yang sedang sibuk dengan tugas mereka, seolah-olah terlihat begitu serius, hampir tidak ada yang tersenyum.

Adi mencari tempat duduk kosong dan akhirnya menemukan satu di belakang. Ia duduk dengan hati-hati, menatap sekelilingnya dengan perasaan tidak nyaman yang terus memburunya. Apa yang sebenarnya terjadi di kelas ini? Adi bertanya-tanya dalam hatinya, tak sabar menunggu untuk mengetahui.