Perjalanan Menuju Palestina

Muhammad Ari Pratomo
Pagi itu, langit Jakarta masih gelap ketika Ari bersiap meninggalkan kosannya. Tubuhnya yang dulu rapuh kini tampak lebih tegar meski wajahnya masih menyimpan bekas lelah. Di sampingnya, dua sosok yang setia mendampinginya, Tambunan dan Anindya, siap mengantarnya.
Mereka bertiga berangkat menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Dalam perjalanan, suasana hening menyelimuti mobil, hanya sesekali terdengar suara langkah kaki atau klakson kendaraan lain. Ari menatap jalanan yang mulai sibuk, mencoba menyimpan segala kekalutan di dalam hatinya.