Detik detik ujian Skripsi

Muhammad Ari Pratomo
Pagi itu, udara di sekitar kampus Bandar Lampung terasa segar, namun hati Ari bergolak dengan perasaan campur aduk. Ia tiba lebih awal, mengenakan pakaian rapi dan membawa berkas skripsi yang sudah ia siapkan dengan sebaik mungkin. Di dalam tasnya, tersimpan harapan besar yang selama ini ia bangun dengan kerja keras dan kegigihan.
Di ruang tunggu ujian skripsi, Ari berdiri di antara puluhan mahasiswa lain yang sama-sama menanti giliran dipanggil. Suasana begitu tegang, wajah-wajah penuh cemas dan doa terpancar dari setiap sudut ruangan. Beberapa mahasiswa terlihat sibuk mengulang-ulang catatan mereka, ada yang menenangkan diri dengan menarik napas dalam-dalam, sementara yang lain sibuk berbisik satu sama lain.