Rahasia Abu Hurairah radhiallahuanhu

Indra Zulfi Mushoddaq

Indra Zulfi Mushoddaq

Abu Hurairah, Adalah salah seorang diantara sahabat yang paling berilmu. Dan beliau adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadist.

Diantara Rahasia kesuksesan Abu Hurairah adalah yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari dalam shahihnya pada Bab Hifdil Ilmi.

Ketika manusia mulai membicarakan tentang “Abu Hurairah”. Maka Abu Hurairah mengatakan :

إِنَّ النَّاسَ يَقُولُونَ : أَكْثَرَ أَبُو هُرَيْرَةَ ، وَلَوْلا آيَتَانِ فِي كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مَا حَدَّثْتُ حَدِيثًا

“Sungguh para manusia mulai mengatakan ‘Abu harairah, Abu hurairah....’, Sungguh bila bukan karena dua ayat dari Al Quran aku tak akan menyampaikan kepada manusia satu hadistpun.”

Dua ayat yang dimaksud oleh Abu Hurairah adalah dua ayat yang maknanya hampir sama. Yakni

Surat Al Baqarah ayat 174 dan ayat 159

Allah Subhanahu Wa Ta’alaa berfirman

نَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ الْكِتَابِ وَيَشْتَرُونَ بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا ۙ أُولَٰئِكَ مَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ إِلَّا النَّارَ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Sesungguhnya orang-orang yang Menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, Yaitu Al kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang Amat pedih. (QS Al-Baqarah: 174)

Kemudian Beliau Radhiallahuanhu melanjutkan (dan ini point yang menjadi rahasia kesuksesannya)

وَإِنَّ إِخْوَانَنَا الْمُهَاجِرِينَ كَانَ يَشْغَلُهُمُ الصَّفْقُ بِالأَسْوَاقِ ، وَإِخْوَانُنَا الأَنْصَارُ كَانَ يَشْغَلُهُمُ الْعَمَلُ فِي أَمْوَالِهِمْ ، وَإِنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ كَانَ يَلْزَمُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِشِبَعِ بَطْنِهِ ، وَيَحْضُرُ مَا لا يَحْضُرُونَ

“Sesungguhnya saudara-saudara kami dari kaum muhajirin, mereka sibuk dengan bisnis-bisnis mereka. Dan saudara-saudara kami dari kaum anshar sibuk dengan harta-harta mereka. Sedangkan Abu Hurairah sibuk bermulazamah kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam untuk mengenyangkan perutnya, dan dia mendatangi apa yang tidak didatangi manusia”

Ya, Ketika manusia sibuk dengan bisnis dan harta mereka, Abu Hurairah menyibukkan dirinya dengan belajar, belajar dan belajar. Dan dia mendatangi apa yang tidak didatangi kebanyakan manusia.

Alhasil, Ilmunya masih bisa kita rasakan lezatnya sampai hari ini.

اللهم إنا نسألك علما نافعا