Ayah Imam Al Bukhari

Indra Zulfi Mushoddaq

Indra Zulfi Mushoddaq

Dua pelajaran untuk para ayah dari Ayah Imam Al Bukhari.

Pelajaran pertama :

Ada sebuah peribahasa, "Buah jatuh tak jauh dari pohonnya". Ternyata jika melihat pada biografi Al Imam Bukhari rahimahullah pada kitab yang ditulis oleh Ibnu Hajar Al Asqolaniy rahimahullah.

Diriwayatkan, Ishaq bin Ahmad berkata, Aku mendengar Al Bukhari mengatakan :

سمع أبي من مالك بن أنس، ورأى بن زيد قد صافح ابن المبارك بكلتا يديه

"Aku mendengar bahwa Ayahku mengambil Ilmu dari Malik bin Anas, dan Ibnu Zaid pernah melihat bahwa Ibnul Mubarak menyalami kedua tangan ayahku dengan lembut".

Jauh hari sebelum Imam Bukhari menjadi seorang penuntut ilmu atau bahkan ahli ilmu, Ayahnya rahimahullah telah lebih dulu menjadi seorang penuntut ilmu.

Maka ini hendaknya menjadi pelajaran bagi para ayah untuk dapat menjadi seseorang yang bisa dijadikan panutan bagi siapapun terutama anak-anak kita. Meskipun Imam Bukhari sendiri tidak pernah melihat ayahnya tapi sungguh bisa jadi kehebatan Imam Bukhari tak lepas dari usaha dan doa ayahnya semasa hidupnya.

Pelajaran kedua :

Ayah Al Imam Bukhari sangat menjaga betul dengan harta yang didapat untuk diberikan kepada keluarganya agar tidak tercampur dengan perkara-perkara haram.

Ahmad bin Hafsoh berkata :

دخلت على إسماعيل والد أبي عبد الله موته، فقال : لا أعلم من مالي درهما من حرام ولا درهما من شبهة

"Aku masuk ke rumah Ismail ayahnya abi abdillah (Muhammad Al Bukhari) ketika saat akan wafat, dan beliau berkata : Aku tidak mengetahui dari hartaku sedirhampun dari yang haram, tidak pula sedirhampun dari yang syubhat".

Dari pelajaran kita bisa melihat sungguh nafkah yang diberikan oleh seorang kepala keluarga untuk keluarganya akan sangat berpengaruh kepada mereka.

Maka jangan berikan anak-anakmu makan kecuali dari yang halal.

Diringkas dari Hidayatus Saari Lissiroh Al Bukhari