Rutinitas dan Pernikahan yang Mendekat

Muhammad Ari Pratomo
Pagi yang Sama, Hati yang Berbeda
Pagi itu, seperti biasa, Ari terbangun sebelum adzan subuh. Suasana kosan sederhana di sudut Depok masih sunyi. Ia bangkit perlahan, merapikan tempat tidur, lalu mengambil air wudhu. Di atas sajadah kusam yang menjadi saksi doa-doanya selama bertahun-tahun, Ari kembali bersujud. Namun kali ini, doanya lebih tenang… lebih jernih… dan lebih pasrah.