Lulus Ujian Advokat dan Menemukan Cinta

Muhammad Ari Pratomo

Muhammad Ari Pratomo

Hari itu, langit Jakarta mendung. Ari berdiri di depan gedung tempat pelaksanaan ujian advokat PERADI di kawasan Senayan. Ia menarik napas panjang, menatap lembar pengujian yang masih kosong di mejanya. Ini adalah kesempatannya yang kedua. Ia pernah gagal—dan luka itu masih membekas.

Kegagalan sebelumnya bukan hanya soal tidak lulus. Itu tentang keraguan pada diri sendiri. Tentang malam-malam penuh tanya, "Apakah aku cukup pantas menjadi pembela hukum?" Tapi kali ini berbeda. Ari datang bukan dengan ambisi, melainkan kesiapan. Ia belajar lebih matang, tidak hanya teori, tapi juga kasus-kasus nyata. Ia berdiskusi dengan senior, mendalami etika profesi, dan mengoreksi cara berpikirnya. Ujian hari itu bukan lagi musuh, tapi kesempatan untuk membuktikan bahwa ia telah tumbuh.

Bayar dan baca cerita versi lengkapnya — kurang lebih ada 4,530 kata

Login untuk bayar dan baca cerita ini

Scan dan bayar pakai QRIS sekarang

qris