Dalil Wajibnya Beriman Dengan Takdir Allah

Bangun

Bangun

Beriman dengan takdir Allah yang baik dan yang buruk adalah termasuk salah satu diantara 6 rukun iman, dan telah tetap kewajibannya didalam alquran, sunnah dan ijma


Didalam al quran:

QS. Al Qomar:49

اِنَّا كُلَّ شَىۡءٍ خَلَقۡنٰهُ بِقَدَرٍ‏

Sesungguhnya kmi telah menciptakan segala sesuatu dengan ketentuan

QS. Al Furqon:2

اۨلَّذِىۡ لَهٗ مُلۡكُ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ وَلَمۡ يَتَّخِذۡ وَلَدًا وَّلَمۡ يَكُنۡ لَّهٗ شَرِيۡكٌ فِى الۡمُلۡكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَىۡءٍ فَقَدَّرَهٗ تَقۡدِيۡرًا‏

Dan ia menciptakan segala sesuatau, maka dia pun menentukan dengan sebenar-benar ketentuan

QS. Al Ahzab:38

مَا كَانَ عَلَى النَّبِىِّ مِنۡ حَرَجٍ فِيۡمَا فَرَضَ اللّٰهُ لهٗ ؕ سُنَّةَ اللّٰهِ فِى الَّذِيۡنَ خَلَوۡا مِنۡ قَبۡلُ ؕ وَكَانَ اَمۡرُ اللّٰهِ قَدَرًا مَّقۡدُوۡرَا

Dan perkara Allah adalah ketentuan yang sudah ditakdirkan


Di dalam sunnah:

HR. Muslim

Ketika ditanya malaikat jibril tentang iman, engkau beriman kepada allah, malaikat-malaikatnya, kitab-kitabnya, rasul-rasulnya, hari akhir, dan engkau beriman dengan takdir yang baik maupun yang buruk

HR. Muslim

Segala sesuatu dengan takdir, sampai ketidakmampuan dan kecerdasan


Di dalam ijma:

Kaum muslimin telah bersepakat beriman dengan takdir Allah, yang mengingkari takdir Allah, maka ia telah keluar dari agama Islam

Abdullah ibnu umar, ketika mendengar muncul orang-orang yang mengingkari takdir, dan meyakini kejadian terjadi dengan sendirinya tanpa takdir. 

Apabila kamu bertemu dengan mereka maka kabarkan kepada mereka, bahwa aku berlepas diri, dan mereka berlepas diri dariku, demi dzat yang abdullah bin umar bersumpah dengannya, seandainya salah seorang dari mereka memiliki emas sebesar gunung uhud dan menginfakkannya, maka Allah tidak akan menerima darinya sampai ia beriman dengan takdir. Atsar ini diriwayatkan, oleh imam muslim didalam shahihnya

Ini karena allah tidak menerima amalan orang kafir, dan kekufuran orang yang mengingkari takdir Allah

Berkata Imam an nawawi, telah banyak dalil dalil yg jelas tetapnya yang saling menguatkan dari al quran, sunnah, dan ijma sahabat, dan para ahlul halli, wal aqdi, orang-orang yang punya wewenang dari tokoh2 kaum muslimin, dari kalangan salaf dan kholaf, yang menunjukan atas penetapan takdir Allah. Al Minhaj Sarah shahih muslim, ibnul hajjad, jilid 1 halaman 155

Berkata Ibnu Hajar, dan madzhab seluruh salaf bahwa perkara-perkara, semuanya dengan takdir Allah, Fathul B ahri jilid 11 halaman 478